cover
Contact Name
Muhammad Hambal Shafwan
Contact Email
studiareligia@pps.um-surabaya.ac.id
Phone
+6281335937424
Journal Mail Official
studiareligia@pps.um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana Gedung Attauhid lt 3 Universitas Muhammadiyah Surabaya Sutorejo number 59 Surabaya, East Java, Indonesia 60113
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Studia Religia: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
ISSN : 25982834     EISSN : 26148196     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/sr.v7i1
Jurnal ini mempublikasikan artikel konsep pembelajaran dan luaran pembelajaran dalam konteks Pendidikan Agama Islam. Fokus dan ruang lingkup jurnal ini diantaranya: Bahan pendidikan Agama Islam Edukator dan siswa Metode pembelajaran Kurikulum Politik Edukasi Filosofi pendidikan Pendidikan sejarah Islam
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023" : 15 Documents clear
Peran Kurikulum Pesantren dalam Membentuk Karakter Santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Putri Panaan Palengaan Pamekasan Ummi Fauzah Asysyafiqoh
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18227

Abstract

This research was conducted because of the urgency of the pesantren curriculum as the basis and pace of education in pesantren. The curriculum should be more devoted to its role in the formation of the character of students who cannot be separated from the system and curriculum design being implemented. The formulation of the problem of this thesis are: First, How is the Curriculum System at Mambaul Ulum Bata Bata-Bata Islamic Boarding School, Second, How is the character of the students of Mambaul Ulum Bata Bata Islamic Boarding School, Third, How is the Role of Islamic Boarding School Curriculum in Shaping the Character of Pamekasan Mambaul Ulum Islamic Boarding School Students. This research is a field research that collects primary data through interviews from the leadership and families of the pesantren leadership, the Ma'hadiyah Council, the teacher council, management staff and students, while the secondary data is obtained from literature and documents of the Mambaul Ulum Islamic Boarding School Bata-Bata. In the end, the data collected were followed by qualitative analysis and described in descriptive form. The results of the study concluded that the curriculum at Mambaul Ulum Bata-Bata Islamic Boarding School includes a semi-Salaf curriculum. In addition to pesantren having special guidelines in the pace of education, the national curriculum is also implemented in formal education. Moreover, it is integrated so that it provides a special style and its own role in the formation of the character of students based on the motto and philosophy upheld by the Mambaul Ulum Islamic Boarding School Bata-Bata which is Panaan Palengaan Pamekasan. Penelitian ini dilakukan kerena dilatar belakangi urgensi kurikulum pesantren sebagai pijakan dasar dan laju penyelenggaraan pendidikan di pesantren yang dalam hal ini lebih dikhususkan pada peranannya dalam pembentukan karakter santri yang tidak lepas dari sistem dan pola kurikulum pesantren yang diimplementasikan. Rumusan masalah dari tesis ini adalah Pertama, Bagaimana Sistem Kurikulum  di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan, Kedua, Bagaimana karakter santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Ketiga, Bagaimana Peran Kurikulum Pesantren dalam Membentuk Karakter Santri Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan. Jenis penelitia ini adalah penelitian lapangan yang menghimpun data primer melaului wawancara dari pihak pimpinan dan keluarga pimpinan pesantren, Dewan Ma’hadiyah, Dewan guru, Staf pengelola dan santri, adapun data Skunder didapat dari lieteratur dan dokumen Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, setelah semua data terkumpul dilanjut analisis kulitatif dan diuraikan dalam bentuk diskriptif. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa kurikulum di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata mencakup kurikulum semi salaf, selain pesantren memiliki pedoman khusus dalam laju pendidikan, juga kurikulum nasional diimplementasikan dalam pendidikan formal yang kemudian terintegrasi sehingga memberikan corak khusus serta peran tersendiri terhadap pembentukan karakter santri berdasarkan motto dan falsafah yang dijunjung tinggi oleh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan.
Penggunaan Teori Psikologi Perkembangan dalam Metode Pembelajaran di SDIT Mutiara Qolbu Sukatani Mohamad Hapiz Wijdan Alghifary; Undang Ruslan Wahyudi
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18260

Abstract

Educational psychology is a science that talks about human behavior in the learning process, and has a close relationship with the science of teaching.  Humans as subjects as well as objects that play an important role in education.  This paper seeks to link theories in developmental psychology with learning methods at SDIT Mutiara Qolbu.  Research using qualitative methods.  Qualitative research method is research that is used to examine the condition of natural objects, where the researcher is the key instrument.  The results of this study indicate that the learning methods at SDIT Mutiara Qolbu are implemented based on developmental psychological theories, namely: the exemplary method, the habituation method, the demonstration or experiment method, the lecture method and the family support method. Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses pembelajaran, dan memliki hubungan erat dengan imu mengajar. Manusia sebagai subyek sekaligus objek yang berperan peting dalam Pendidikan. Tulisan ini berupaya untuk menghubungkan teori-teori pada psikologi perkembangan dengan metode-metode pembelajaran di SDIT Mutiara Qolbu. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan metode pembelajaran di SDIT Mutiara Qolbu yang pelaksanaannya berdasarkan teori-teori psikologi perkembangan yaitu: metode keteladanan, metode pembiasaan, metode demonstrasi atau eksperimen, metode ceramah dan metode dukungan keluarga
Pendidikan Moral di Keluarga bagi Anak-Anak Punk di Desa Paciran Kabupaten Lamongan Husnul Huda
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18191

Abstract

Moral education research in the family of a punk child is an education that raises how the treatment and way parents educate a child so that the child can enter and join the environment of a punk child, because the child is good and can be bad it is due to the upbringing of the parents. This research aims to formulate moral education in the families of punk children, so that parents can fortify their children with moral education in the family, besides that it can also be an alternative solution for parents who have punk children. This research uses observation, interview and documentation methods that show that this research has some truth in the field and can be accounted for. The data analysis used uses methods, data reduction, content analysis, and conclusion drawing. The results showed that moral education in the family played a big role in changing punk children in Paciran village. Moral education in a good family will have a great chance of turning a punk child back into a normal life, the so-called internal factors, on the contrary, oral education in poor families makes punk children in Paciran village have little chance of changing to normal life without the support of moral education in society called external factors. Penelitian pendidikan moral di keluarga anak punk adalah pendidikan yang mengangkat bagaimana perlakuan dan cara orang tua mendidik seorang anak sehingga anak tersebut bisa masuk dan bergabung di lingkungan anak punk, karena anak baik dan bisa buruk itu akibat didikan orang tua. Penelitian ini bertujun untuk memformulasikan pendidikan moral di keluarga anak punk, supaya orang tua bisa membentengi anaknya dengan pendidikan moral di keluarga, selain itu juga bisa menjadi solusi alternatif bagi orang tua laninnya yang mempunyai anak punk. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang menunjukkan bahwa penelitian ini ada benarnya di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data yang digunakan menggnakan metode, reduksi data, analisis isi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pendidikan moral di keluarga memberikan peran yang besar dalam merubah anak punk di desa Paciran. Pendidikan moral di keluarga yang baik akan memiliki peluang yang besar dalam merubah anak punk kembali ke kehidupan normal, yang disebut faktor internal, sebaliknya pendidikan oral di keluarga yang kurang baik menjadikan anak punk di desa Paciran memiliki peluang yang kecil untuk berubah ke kehidupan normal tanpa didukung pendidikan moral di masyarakat yang disebut faktor eksternal.
Strategi Pembelajaran Berbasis Karakter Religius di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Moh. Makinun Amien
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18228

Abstract

This study aims to discuss the religious character-based learning strategy which is a learning strategy as the first acceleration of values or morals for students, with this students can learn morals that are not limited to subjects.. The research method used is qualitative with a phenomenological approach. From the analysis conducted by the researcher, there are several strategies used, including; Cooperative Learning, Problem Based Learning Strategy, Direct Learning Strategy (Expository), Affective Learning Strategy, PAIKEM Learning Strategy. However, the researcher did not find the value of religious character in the problem-based strategy, only as part of the learning strategy implemented in the new class VII student dormitory. The inhibiting factor was if the students did not feel at home in the dormitory, the graduates do not continue to other fostered dormitories, lack of support from parents, the lack of concern for educators on the affective values of students who prioritized their cognitive abilities, while the supporting factors are that students feel at home and are active in the dormitory, what if the graduates of the student dormitory were has just continued his education in a fostered dormitory who was very concerned about religious character, additional support and motivation from parents, educators’ concern for affective rather than cognitive values, and involvement of dormitory educators in formal institutions. Penelitian ini bertujuan membahas tentang strategi pembelajaran berbasis karakter religius yang merupakan sebuah strategi pembelajaran sebagai percepatan nilai atau akhlak yang pertama bagi peserta didik, dengan ini peseta didik bisa belajar akhlak tidak dibatasi mata pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dari analisis yang dilakukan peneliti terdapat beberapa strategi yang digunakan antara lain; Cooperative Learning, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi Pembelajaran Langsung (Ekspositori), Strategi Pembelajaran Afektif, Strategi Pembelajaran PAIKEM. Namun peneliti tidak menemukan nilai karakter religius pada strategi berbasis masalah, hanya sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang diterapkan di asrama santri baru kelas VII. Faktor penghambatnya apabila santri tidak kerasan di asrama, lulusannya tidak melanjutkan ke asrama binaan lain, kurang dukungan dari orang tua, kurangnya kepedulian pendidik pada nilai afektif santri lebih mengutamakan kognitifnya, Sedangkan faktor pendukung, santri kerasan dan aktif di asrama, apabila lulusan asrama santri baru melanjutkan pendidikannya di asrama binaan yang sangat peduli terhadap karakter religius, adanya dukungan dan motivasi tambahan dari orang tua, kepedulian pendidik terhadap nilai afektif daripada kognitif, dan keterlibatan pendidik asrama di lembaga formal.
Ulama Perempuan dalam Memajukan Pendidikan Islam Kaum Perempuan Vivid Rohmaniyah
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18185

Abstract

This research was conducted to conduct deeper research related to the role of women scholars in advancing women’s Islamic education. In this case, the researcher examined the concept of education initiated by Nyai Khoiriyah Hashim to advance Islamic education and raise the level of women.  Since at that time, women’s education was far behind that of men.  Being a woman is not only good at cooking, taking care of herself, and giving birth. However, in the field of education is a must that a woman must get. The type of research used qualitative research, because this research did not use statistical analysis procedures or other quantitative methods. This research was intended to explain the concept of education of female scholars, while the female scholar in question is Nyai Khoiriyah Hasyim. The results concluded that Nyai Khoiriyah applied a critical, creative and active mindset to the students in the learning process. There was no division of the female and male curriculum. The skills of sewing, cooking, cooperatives were given to all students who were interested in exploring these skills. The concept of Nyai Khoiriyah education and its relevance to education today was that in ancient times children were asked to read randomly appointed books, but now they have to be appointed one by one so that they had no basis for not being able to read, and there was an effort to learn. Penelitian ini dilakukan kerena untuk melakukan kajian lebih dalam terkait peran ulama perempuan dalam memajukan pendidikan islam kaum perempuan. Dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang konsep pendidikan yang digagas oleh Nyai Khoiriyah Hasyim untuk memajukan pendidikan islam dan mengangkat derajat kaum perempuan. Karena pada saat itu, pendidikan kaum perempuan jauh tertinggal di belakang oleh kaum laki-laki. Menjadi seorang perempuan tidak hanya pandai dalam memasak, merawat diri, dan melahirkan saja. Namun, pada bidang pendidikan merupakan sebuah keharusan yang harus didapat oleh seorang perempuan. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian kualitatif, dikarenakan penelitian ini tidak menggunakan prosedur analisis statistic atau cara kuantitatif lainnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memaparkan konsep pendidikan ulama perempuan, adapun ulama perempuan yang dimaksud adalah Nyai Khoiriyah Hasyim. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa Nyai Khoiriyah menerapkan pola pikir kritis, kreatif dan aktif kepada para santri dalam proses pembelajaran.. Tidak ada pembagian kurikulum perempuan dan laki-laki. Ketrampilan menjahit, memasak, koperasi diberikan kepada seluruh santri yang berminat mendalami ketrampilan tersebut. Konsep pendidikan Nyai Khoiriyah dan relevansinya terhadap pendidikan saat ini adalah, jika zaman dahulu anak-anak diminta untuk membaca kitab ditunjuk secara acak, namun sekarang harus ditunjuk satu persatu agar mereka tidak ada alas an untuk tidak bisa membaca, dan ada usaha untuk belajar.
Pendidikan Islam Inklusif Rizka Ayu Safitri; Kurnia Neta Diyana; Silvia Maf”ula Zain; Mohammad Rofiq
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18261

Abstract

Pluralism is not only a theological awareness, but also a social awareness. This has implications for the awareness that humans live in a plural society in terms of religion, culture, ethnicity and various other diversity. Islamic education, both formal and non-formal, according to Nurcholish Madjid, is a bridge to internalize pluralistic values or inclusive beliefs to students. The Koran is the main foundation of Islamic educational practice. On that basis, Islamic education is required to present social morality so that the humanistic messages contained in the holy book can be used as a guide for social life in a civilized manner. This study uses the literature review method, so that the writing refers to written sources, such as articles, journals, books that are in accordance with the discussion of this research. The results of this research show the framework of thinking about religious pluralism in Islamic education.  Pluralisme bukan hanya kesadaran yang bersifat teologis, tetapi juga kesadaran yang bersifat sosial. Hal itu berimplikasi pada kesadaran bahwa manusia hidup di tengah masyarakat yang plural dari segi agama, budaya, etnis dan berbagai keragaman lainya. Pendidikan Islam baik formal maupun non formal, menurut Nurcholish Madjid merupakan jembatan penghubung untuk menginternalisasi nilai-nilai pluralistik atau akidah inklusif kepada peserta didik. Al-Quran merupakan landasan utamapraktik pendidikan Islam. Atas dasar itu, pendidikan Islam dituntut menghadirkan moralitas sosial agar pesan humanistik yang termuat di dalam kitab suci bisa dijadikan pedoman hidup bersosial secara beradab. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka, sehingga penulisannya merujuk pada sumber tulisan, seperti artikel, jurnal, buku yang sesuai dengan pembahasan riset ini. Hasil riset ini menunjukkan tentang kerangka berfikir pluralisme agama dalam pendidikan Islam.
Inovasi Strategi Pembelajaran Kitab Kuning MI. Mambaul Ulum I Bata-Bata Pamekasan Ahmadi Ahmadi; Moh Badri
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18196

Abstract

The background of the research was complex problems. It took a long time to learn the yellow book, so there was a need for a rapid program (acceleration) for learning the yellow book. The formulation of the problem of this thesis, First, how to learn the yellow book. Second, how to innovate the yellow book learning strategy. Third, the factors that inhibit and support yellow book learning. This research described the Innovation of the Yellow Book Learning Strategy of the Yellow Book Reading Acceleration Program in Class IV-VI MI. Mambaul Ulum I Bata-Bata.This study uses a qualitative approach and descriptive type, research that seeks to describe certain events with qualitative data. The data analysis in this study, namely the interactive model, through interviews, observation and documentation. The results of the research can be concluded that the yellow book learning in Class IV-VI MI. Mambaul Ulum I Bata-Bata, implemented. First, curriculum structure development (time allocation, learning resources, learning media, teacher selection Second, learning strategy selection (a) Complete Learning Strategy (b) Active Student Learning Method (c) Student activity-oriented learning (d) Expository (e) inquiry) Third, Obstacles in the implementation of the yellow book learning (a) It was difficult to create a fun learning atmosphere for the early age factor. (b) Bored feeling in studying the yellow book (c) Differences in individual quality levels (d) Conflict of duties between madrasah and Islamic boarding schools for students who were Muslim students. (e) Not at home for students. Penelitian dilatar belakangi masalah rumit dan membutuhkan waktu yang lama belajar kitab kuning, sehingga diperlukan adanya program cepat (Akslerasi) pembelajaran kitab kuning. Rumusan masalah tesis ini, Pertama, Bagaimana pembelajaran kitab kuning. Kedua, Bagaimana Inovasi strategi pembelajaran kitab kuning Ketiga, Faktor yang menjadi penghambat dan pendukung pembelajaran kitab kuning. Penelitian ini untuk mendeskripsikan Inovasi Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Studi Tentang Program Akslerasi Baca Kitab Kuning di Kelas IV-VI MI. Mambaul Ulum I Bata-Bata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif, penelitian yang berusaha mendeskripsikan kejadian tertentu dengan data yang bersifat kualitatif. Adapun analisis data dalam penelitian ini, yaitu model interaktif, melalui wawancara, observasi dan dokementasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan pembelajaran kitab kuning di Kelas IV-VI MI. Mambaul Ulum I Bata-Bata, dilaksanakan. Pertama, Pengembangan struktur kurikulum (alokasi waktu, Sumber belajar, media pembelajaran, pemilihan guru Kedua, Pemilihan strategi pembelajaran (a) Strategi Belajar Tuntas (b) Cara Belajara Siswa Aktif (c) Pembelajaran berorientasi aktivitas  Peserta didik (d) Ekspositori (e) ingkuiri) Ketiga, Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran kitab kuning (a) Sulit menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan  faktor usia dini. (b) Bosan dan jenuh dalam mmpelajari kitab kuning (c) Perbedaan tingkat kualitas individu (d) Benturan tugas madrasah dan pondok pesantren bagi siswa yang berstatus santri. (e) Tidak kerasan bagi siswa yang berstatus santri.
Implementasi Model Pembelajaran Edutainment dalam Pengembangan Kreativitas Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI di Kelas VIII SMPN 35 Surabaya Lilis Sa’adah
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18257

Abstract

This study aims as: 1. To find out how the edutainment learning model is, 2. To find out how the implementation of the edutainment learning model for PAI subjects in class VIII SMPN 35 Surabaya, 3. To find out how the development of PAI students' learning creativity using the edutainment learning model in class VIII class SMPN 35 Surabaya. In this study, researchers used descriptive qualitative research. Because this research focuses on the application process "Implementation of edutainment learning in the development of creativity in PAI subjects". The results of this study explain that the edutainment learning model in the field of PAI studies at SMPN 35 Surabaya has a special learning strategy, namely learning packaged in the form of entertainment. The learning methods used also vary: lecture method, question and answer method, recitation method (giving assignments), discussion method, demonstration method, drill or exercise text method, natural meditation method, story method, image method. Creativity is an important part that is used as a foundation in the application of the edutainment learning model. In the learning process, this model also emphasizes the involvement of students as educational subjects, which is supported by a relationship filled with intimacy and harmony between teachers and students. Finally, there is no compulsion to choose the references used in the learning process. Penelitian ini bertujuan sebagai: 1. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran edutainment, 2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran edutainment mata pelajaran PAI di kelas VIII SMPN 35 Surabaya, 3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kreativitas belajar siswa mata pelajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran edutainment di kelas kelas VIII SMPN 35 Surabaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sebab penelitian ini menitik beratkan pada proses aplikasi “Pelaksanaan pembelajaran edutainment dalam pengembangan kreativitas mata pelajaran PAI”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa model pembelajaran edutainment pada bidang studi PAI di SMPN 35 Surabaya mempunyai strategi pembelajaran khusus, yakni pembelajaran yang dikemas dalam bentuk hiburan. Metode pembelajaran yang digunakan juga beragam: Metode ceramah, Metode tanya jawab, Metode resitasi (pemberian tugas), Metode diskusi, Metode demonstrasi, Metode teks dril atau latihan, Metode tadabur alam, Metode cerita, Metode gambar. Kreatifitas menjadi bagian penting yang dijadikan landas pijak dalam penerapan model pembelajaran edutainment. Dalam proses belajarnya, model ini juga menekankan pada keterlibatan siswa sebagai subyek pendidikan, yang didukung dengan adanya hubungan yang diliputi keakraban  dan keharmonisan antara guru dan peserta didiknya. Terakhir, tidak ada pemaksaan untuk memilih referensi rujukan yang dipakai dalam proses belajar.
Akselerasi Tahfidz Al-Qur’an 30 Juz melalui Program Hai’ah Tahfidzil Qur’an (HTQ) di Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan Ahmad Suhri
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18188

Abstract

Memorizing the Qur'an or often called tahfiz al-Qur’an is a tradition that is deeply rooted among Muslims.  Since it was first revealed, the Qur'an has always been memorized and recited by the Prophet Muhammad Saw, friends and Muslims. However, what distinguishes the past and the present is the method.  Researchers make the formulation of the problem from this thesis is First, how is the acceleration learning method in the Haiah Tahfidzil Qur'an Program (HTQ), Second, How to the effectiveness in improving memorization al-Qur'an in the Haiah Tahfidzil Qur'an Program (HTQ), Third, what are the supporting and inhibiting factors in accelerated learning in the Haiah Tahfidzil Qur'an (HTQ) Program 30 Juz At the Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan Islamic Boarding School.  This type of research was a field researcher who collects primary data through interviews from the administrators, guidance teachers, students, and participants of the Ha'ah Thafidzil Qur'an Program (HTQ) 30 Juz in Pondok Pesantren   Mauidzul Amin Al-Islamy, after all the data was collected, continued with a thorough analysis and elaborated in a descriptive manner.The results concluded that the method used was very acceptable to satisfactory results, namely the embedding of humanism and religious values, while the thing that supported it was competitive spirit, motivation by the guide, giving gifts (rewards), as for the factor who is an obstacle, is forgetting the verses that have been memorized, the appearance of laziness or saturation, moroja'ah old rote memorization.Menghafal al-Qur’an atau sering disebut tahfiz al-Qur’an adalah tradisi yang mengakar kuat dikalangan umat Islam. Sejak diwahyukan pertama kali, al-Qur’an senantiasa dihafal dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw, para sahabat serta umat Islam. Namun yang membedakan masa dulu dan saat ini adalah metode. Peneliti membuat rumusan masalah dari tesis ini adalah Pertama, Bagaimana metode pembelajaran akselerasi di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ), Kedua, Bagaimana Efektivitas dalam meningkatkan hafalan al-Qur’an di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ), Ketiga, apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran akselerasi di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ) 30 Juz Di Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan. Jenis penelitian ini adalah penelitia lapangan yang menghimpun data primer melaului wawancara dari pihak pengurus, Guru pembimbing, santri, dan peserta Program Ha’ah Thafidzil Qur’an (HTQ) 30 Juz Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy, setelah semua data terkumpul dilanjut analisis secara kulitatif dan diuraikan dalam bentu diskriptif. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa metode yang digunakan sangat bisa diterima hasil yang memuaskan yaitu tertanamnya nilai-nilai humanisme dan religius, adapun hal yang mendukung adalah semangat kompetitif, motivasi oleh pembimbing, pemberian hadiah (reward), adapun faoktor yang menjadi penghambat, adalah lupa terhadap ayat yang sudah dihafal, munculnya rasa malas atau jenuh, moroja’ah hafalan lama.
Gagasan Pembaharuan Pendidikan Islam Mahmud Yunus dalam Tafsir Al-Qur’an Karim Dimas Doddy Priyambodho
Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sr.v7i1.18197

Abstract

This research was conducted because it was motivated by the dichotomous problem of education in today's modern era. Distinguishing between religious knowledge and general science which seems to be inseparable. However, there is an Islamic education figure, Mahmud Yunus, who has thoughts and a work of interpretation that has contributed to the idea of renewing the goals of Islamic education. This type of research is library research that collects primary data through books related to the work of Mahmud Yunus. The secondary data is obtained from literature and supporting documents qualitatively and described in descriptive form. The results of the research conclude that, in Mahmud Yunus' thought and commentary, he tried to bridge the gap between religious science and general science so that there would be no dichotomy between the two. He is also the one who pioneered the establishment of modern schools or Islamic boarding schools, one of which is the Darussalam Islamic boarding school, Gontor Ponorogo. Penelitian ini dilakukan kerena dilatar belakangi masalah dikotomis pendidikan di era modern saat ini. Membedakan anatara ilmu agama dan ilmu umum yang seolah-olah tidak bisa disatukan. Namun ada tokoh pendidikan Islam yaitu Mahmud Yunus yang mempunyai pemikiran dan suatu karya tafsir yang mempunyai andil dalam gagasan pembaharuan tujuan pendidikan Islam. penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang menghimpun data primer melalui buku-buku terkait karya Mahmud yunus. Adapun data sekunder didapat dari lieteratur dan dokumen yang mendukung secara kulitatif dan diuraikan dalam bentu diskriptif. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa, dalam pemikiran dan karya tafsirnya Mahmud Yunus, dia berusahamenjembatani antara ilmu agama dan ilmu umum agar tidak terjadi dikotomi antar keduanya. Dia juga yang mempelopori beridiriya sekolah-sekolah atau pondok pesantren modern, salah satunya adalah pondok pesantren Darussalam Gontor Ponorogo.

Page 1 of 2 | Total Record : 15